Sebagaibahan referensi dan acuan dalam melakukan penelitian sejenis berikut ini saya sertakan contoh karya ilmiah yang membahas mengenai pemanfaatan limbah cangkang kelapa sawit sebagai bahan pembuatan pupuk cair yang ramah lingkungan. Silahkan disalin contoh tersebut melalui tautan yang disediakan.
Karyailmiah ini diharapkan menambah pengetahuan pembaca tentang pemanfaatan sampah daun menjadi pupuk organik. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu, kritik, saran dan komentar yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk meningkatkan kualitas karya ilmiah
1 Tujuan Umum. Untuk mengetahui Pengolahan Tinja di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) 2) Tujuan Khusus. · Untuk mengetahui karasteristik pembuangan tinja. · Untuk mengetahui metode pembuangan tinja. · Untuk mengetahui cara pengelolaan tinja di IPLT Kota Padang, khususnya di Kelurahan Kurao Pagang, Kec.
Penulissadar bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih belum sempurna. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif supaya penulis dapat lebih baik lagi dalam pembuatan tugas seperti ini. Penulis berharap bahwa karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua umumnya bagi pembaca.
ContohKarya tulis ilmiah tentang pengelolaan limbah masker medis Source : Limbah Masker Medis Bagi Lingkungan" Oleh Andy Hermawan, S.Si, M.Pd Praktisi Pendidikan Alternatif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semenjak virus Corona Covid-19 merebak di Indonesia.Pola kebiasaan baru wajib diterapkan dalam masyarakat Indonesia.
Sehingga kami memutuskan untuk melakukan percobaan dengan memanfaatkan limbah rumah tangga tersebut dengan mempertimbangkan beberapa manfaat : 1. Menghindarkan pencemaran lingkungan 2. Menjaga kelestarian hutan, selama ini masyarakat banyak yang menebang hutan dengan sembarangan untuk mendapatkan kayu bakar. 3. Mendapatkan tambahan penghasilan. 4.
. Kami ingin mengingatkan orang – orang agar tidak membuang Limbah sembarangan dan kami juga akan menjelaskan tentang cara untuk Penanganan LimbahKami berharap dengan penulisan Karya Tulis ilmiah ini mereka akan sadar betapa berperannya kita dalam mengontrol lingkungan yang bersih dari limbah. BAB II PEMBAHASAN Pengertian Limbah Berdasarkan Peraturan Pemerintah PP No. 18 tahun 1999 Limbah didefenisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan/ kegiatan manusia. Bahaya Limbah Bicara tentang limbah pasti kita tahu bahwa itu berbahaya, terutama Limbah B3. Limbah terdapat dimana-mana disekitar lingkungan kita pada umumnya. Banyak sekali bahaya limbah, antara lain sebagai berikut Dapat menyebabkan Kanker Dapat menyebabkan Iritasi Dapat menyebabkan Kecacatan Janin Dapat menyebabkan Mutasi Akibat dari Limbah yang dibuang disembarangan tempat itu juga bisa kita rasakan dilingkungan hidup kita sehari-hari. Misalnya disungai, pinggir jalan dan sering juga terdapat dihalaman-halaman. Alasan Mengapa Harus Menjauhi Limbah Alasan mengapa kita harus menjauhi limbah karena limbah itu bebahaya bagi kesehatan, selain itu penanganan limbah yang salah juga dapat mengotori atau mencemari lingkungan. Penanganan Limbah 1. PENANGANAN LIMBAH PADAT Limbah padat dapat dihasilkan dari industri, rumah tangga, rumah sakit, hotel, pusat perdagangan/restoran maupun pertanian/peternakan. Penanganan limbah padat melalui beberapa tahapan, yaitu 1. Penampungan dalam bak sampah 2. Pengumpulan sampah 3. Pengangkutan 4. Pembuangan di TPA. Sampah yang sudah berada di TPA akan mengalami berbagai macam perlakuan, seperti menjadi bahan makanan bagi sapi / ternak yang digembala di TPA, di sortir oleh pemulung, atau diolah menjadi pupuk kompos. Atau juga bisa menerapkan prinsip 4R, yaitu Replace yaitu usaha mengurangi pencemaran dengan menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan. Contohnya memanfaatkan daun daripada plastik sebagai pembungkus, menggunakan MTBE daripada TEL untuk anti knocking pada mesin, tidak menggunakan CFC sebagai pendingin dan lain-lain. Reduce yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan meminimalkan produksi sampah. Contohnya membawa tas belanja sendiri yang besar dari pada banyak kantong plastik, membeli kemasan isi ulang rinso, pelembut pakaian, minyak goreng dan lain-lain daripada membeli botol setiap kali habis, membeli bahan-bahan makanan atau keperluan lain dalam kemasan besar daripada yang kecil-kecil. Recycle yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan mendaur ulang sampah melalui penanganan dan teknologi khusus. Proses daur ulang biasanya dilakukan oleh pabrik/industri untuk dibuat menjadi produk lain yang bisa dimanfaatkan. Dalam hal ini pemulung berjasa sekaligus mendapatkan keuntungan karena dengan memilah sampah yang bisa didaur ulang agar mendapatkan penghasilan. Misalnya plastik-plastik bekas bisa didaur ulang menjadi ember, gantungan baju, pot tanaman dll. Reuse yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menggunakan dan memanfaatkan kembali barang-barang yang seharusnya sudah dibuang. Misalnya memanfaatkan botol/kaleng bekas sebagai wadah, memanfaatkan kain perca menjadi keset, memanfaatkan kemasan plastik menjadi kantong belanja / tas dll 2. PENANGANAN LIMBAH CAIR Sekitar 80% air yang digunakan manusia untuk aktivitasnya akan dibuang lagi dalam bentuk air yang sudah tercemar, baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga. Untuk itu diperlukan penanganan limbah dengan baik agar air buangan ini tidak menjadi polutan. Tujuan pengaturan pengolahan limbah cair ini adalah 1. Untuk mencegah pengotoran air permukaan sungai, waduk, danau, rawa dll 2. Untuk melindungi biota dalam tanah dan perairan 3. Untuk mencegah berkembangbiaknya bibit penyakit dan vektor penyakit seperti nyamuk, kecoa, lalat dll. 4. Untuk menghindari pemandangan dan bau yang tidak sedap Pengolahan limbah cair dapat dilakukan dengan cara-cara 1. Cara Fisika, yaitu pengolahan limbah cair dengan beberapa tahap proses kegiatan yaitu 1. Proses Penyaringan screening, yaitu menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar dan mudah mengendap. 2. Proses Flotasi, yaitu menyisihkan bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses berikutnya. 3. Proses Filtrasi, yaitu menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari dalam air atau menyumbat membran yang akan digunakan dalam proses osmosis. 4. Proses adsorbsi, yaitu menyisihkan senyawa anorganik dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan tersebut, biasanya menggunakan karbon aktif. 5. Proses reverse osmosis teknologi membran, yaitu proses yang dilakukan untuk memanfaatkan kembali air limbah yang telah diolah sebelumnya dengan beberapa tahap proses kegiatan. Biasanya teknologi ini diaplikasikan untuk unit pengolahan kecil dan teknologi ini termasuk mahal. 6. Cara kimia, yaitu pengolahan air buangan yang dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap koloid, logam-logam berat, senyawa fosfor dan zat organik beracun dengan menambahkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Metode kimia dibedakan atas metode nondegradatif misalnya koagulasi dan metode degradatif misalnya oksidasi polutan organik dengan pereaksi lemon, degradasi polutan organik dengan sinar ultraviolet dll. 7. Cara biologi, yaitu pengolahan air limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme alami untuk menghilangkan polutan baik secara aerobik maupun anaerobik. Pengolahan ini dianggap sebagai cara yang murah dan efisien. 3. DAMPAK PENGOLAHAN LIMBAH A. Dampak positif pengolahan limbah Pengolahan limbah yang benar akan memberikan dampak positif, yaitu 1. Limbah dapat digunakan untuk menimbun lahan / dataran rendah 2. Limbah dapat digunakan untuk pupuk 3. Limbah dapat digunakan sebagai pakan ternak , baik langsung maupun mengalami proses pengolahan lebih dulu 4. Mengurangi tempat perkembangbiakan penyakit / vektor penyakit 5. Mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit menular 6. Menghemat biaya pemeliharaan kesehatan karena masyarakat yang sehat B. Dampak negatif pengolahan limbah 1. Menjadi tempat berkembangbiaknya kuman penyakit / vektor penyakit 2. Menyebabkan gangguan kesehatan seperti sesak nafas, insomnia maupun stress 3. Lingkungan menjadi kotor, bau, saluran air tersumbat, banjir 4. Lingkungan menjadi tidak indah dipandang 5. Menurunkan minat orang datang ketempat tersebut 6. Menaikkan angka kesakitan bagi masyarakat 7. Membutuhkan dana besar untuk membersihkan lingkungan 8. Menurunkan pemasukan pendapatan daerah karena kurangnya wisatawan yang berkunjung. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Dari beberapa uraian diatas dapat kami simpulkan bahwa betapa bahayanya limbah bagi kesehatan dan lingkungan kita seperti yang ada pada uraian diatas. Kami berharap isi dari karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi anda. SARAN Kami selaku penyusun menyadari bahwa karya ilmiah ini belumlah sempurna, kamisangat mengharapkan saran membangun dari anda agar karya ilmiah ini untuk kedepanya dapat lebih baik. Semoga apa yang telah kami sampaikan melalui karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami berharap apa yang ada di dalam karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
PEMANFAATAN SAMPAH ANORGANIK MENJADI BUNGA DAN GUCI Nurdiana Nasution BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Sampah merupakan bagian dari masalah lingkungan karena pertambahan volume sampah berkorelasi dengan pertambahan jumlah penduduk dan upaya untuk mengurangi sampah masih terbatas Soemarwoto, 2001. Di tengah kepadatan aktivitas manusia, penanganan sampah masih menjadi permasalahan serius yang belum bisa tertangani dengan tuntas, terutama di kota-kota besar. Pasalnya, rata-rata tiap orang per hari dapat menghasilkan sampah 1-2 kg dan akan terus bertambah sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan dan gaya hidup masyarakat. Sampah yang tidak mendapat penanganan serius bisa mengakibatkan pencemaran, baik polusi udara, polusi air, maupun polusi tanah Hadisuwito, 2007. Kota medan termasuk diantara kota-kota besar di Indonesia, juga tak luput dari permasalahan sampah ibukota Propinsi Sumatra Utara,Kota Medan termasuk pusat perdagangan,industri dan jasa yang berkembang pesat. Kota Medan memiliki luas 265,1 km2, yang terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kecamatan kelurahan. Medan merupakan salah satu kota metropolitan yang berpenduduk cukup padat di Sumatera Utara, peningkatan jumlah penduduk sangat berpengaruh pada jumlah sampah. Menurut data Dinas Kebersihan kota Medan tahun 2009, penduduk kota Medan menghasilkan sampah sebesar m3/hari atau ton/hari Khairunnisa, 2011. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya pelestarian lingkungan yang berkesinambungan. Dalam karya tulis ini saya memberikan solusi dalam menanggulagi masalah sampah yang ada dikota Medan dengan memanfaatkan sampah anorganik khususnya plastik dan kotak menjadi Bunga dan Guci sebagai hiasan meja. Dengan adanya Karya tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menanggulangi permasalahan sampah diKota Medan dengan baik sehingga terwujudlah Medan BERHIAS Bersih, Hijau, Asri, dan Sehat. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian sampah anorganik dan bisakah sampah oraganik ini dapat dijadikan Bunga dan Guci? 2. Sampah organik yang mana yang bisa dijadikan Bunga dan Guci? 3. Bagaimana proses pembuatan Bunga dan Guci dari sampah anorganik? 4. apa manfaat dari Pembuatan Bunga dan Guci ini? wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas Tujuan bekas minuman, kaleng, kaca, dan 1. Untuk menanggulangi kertas, baik kertas koran, HVS, masalah lingkungan dikota maupun karton jenisMedan 2. Untuk mengetahui manfaat Kota Medan merupakan Provinsi dari sampah anorganik Sumatera Utara yang memiliki jumlah 3. Untuk mengetahui proses penduduk yang banyak di sebabkan pembuatan Bunga dan Guci karena jumlah populasi penduduk dari sampah anorganik bertambah dan kebutuhan akan pendudukpun semakin banyak yng Kerangka Teori mengakibatkan populasi sampah Sampah merupakan material sisa berkembang, hal ini menyebabkan baik dari hewan maupun manusia yang keadaan yang tidak seimbang dan harus tidak terpakai lagi dan dilepaskan ke adanya suatu pergerakan untuk alam dalam bentuk padatan, cair memanfaatkan sampah menjadi sesuatu ataupun gas Wikipedia,2011. Sampah yang bernilai, dengan pemanfaatan adalah bahan buangan padat atau semi tersebut dapat mengurangi tingkat padat yang dihasilkan dari aktivitas sampah di sekitar kita. manusia atau hewan yang tidak diinginkan atau tidak digunakan lagi Tabel Timbulan sampah dikota Tchobanoglous, Medan ton/tahun No. Tahun Jumlah timbunan Berdasarkan sifatnya sampah sampah ton/tahun dibagi menjadi 2 yaitu sampah 1 2001 2 2002 oraganik dan sampah nonorganik. 3 2003 Sampah Organik, yaitu sampah yang 4 2004 mudah membusuk seperti sisa Sumber Dinas kebersihan, 2005. makanan, sayuran, daun-daun kering, Pada tabel ini, terlihat bahwa dan sebagainya. Sampah ini dapat setiap tahunnya populasi sampah diolah lebih lanjut menjadi kompos. bertambah karena jumlah penduduk Sampah Anorganik, yaitu sampah yang dikota Medan juga bertambah sehingga tidak mudah membusuk, seperti plastik kebutuhan pun bertambah yang menyebabkan produk sampah pun bertambah pula. Pemerintah kota Medan juga telah membuat kebijakan dengan merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Kota Medan tahun 2006 – 2010 yang salah satunya mengenai peningkatan dan pengendalian lingkungan hidup yaitu meningkatkan pengelolaan dampak pembangunan Enviromental Impact Management, penerapan analisis dampak lingkungan bagi setiap kegiatan yang diperkirakan mempunyai dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Upaya ini sudah tentu harus disertai oleh partisipasi masyarakat masyarakat termasuk sektor swasta. Pada tahun 2009, diluncurkan program Green and Clean di kota Medan. Program ini merupakan program yang digagas oleh PT. Unilever Tbk dari pihak swasta yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Medan, Harian Waspada dan Yayasan Bumi Hijau Lestari. Langkah ini didasari atas komitmen PT Unilever Tbk dalam memberikan sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan lingkungan Panduan MdGC, 2010. Namun usaha pemerintah Kota Medan ini hanya berjalan beberapa bulan saja dan tidak semua daerah menerapkan Program Green and Clean. Jumlah timbunan sampah pada tahun 2004 mencapai ton/ kebersihan mencatat timbunan sampah dikota medan saat ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel Proyeksi Volume Sampah di Kota Medan Tahun 2005 - 2018 No. Tahun 1 2005 Jumlah timbunan 3 sampah per m /tahun 371,60 2 2006 377,28 3 2007 380,18 4 2008 383,63 5 2009 387,09 6 2010 382,81 7 2011 386,39 8 2012 387,41 9 2013 392,63 10 2014 395,94 11 2015 399,26 12 2016 402,57 13 2017 405,88 14 2018 409,19 Sumber Data Diolah,2013 Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah sampah masih saja banyak dan diperlukan penanggulangan agar sampah ini berkurang. Plastik merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan – bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan. “Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 100 hingga 500 tahun agar dapat terdegradasi dengan sempurna I Made Arcana,2009”. Di dalam kehidupan sehari – hari, khususnya di Indonesia penggunaan bahan plastik dapat ditemukan di hampir seluruh aktivitas yang terkandung didalam plastik salah satunya adalah vinilklorida dan akrilonitril. Zat ini dapat menyebabkan kanker tiroid, uterus dan lever pada hewan. Juga dapat menimbulkan cacat lahir pada tikus yang memakannya. Monomer lain pada plastik seperti akrilat,stirena dan metakrilat dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan. Dampak yang ditimbulkan dari sampah plastik sangat banyak. Sampah plastik mencemari tanah, air tanah dan hewan bawah tanah. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing sehingga menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk tersebut yang mampu meyuburkan tanah. Sampah plastik juga mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah sehingga resapan air menjadi terhambat. Sampah plastik juga mencemari sungai. Sampah plastik yang menyumbat aliran air sungai menyebabkan banjir di musim penghujan. Selain itu, sampah plastik mengeluarkan zat yang berbahaya bagi organisme – organisme hewan di air sehingga menyebabkan hewan – hewan tersebut mati. Sampah platik yang dibiarkan menumpuk akan menjadi tempat bersarangnya berbagai macam penyakit. Oleh sebab itu perlu adanya penanganan lebih lanjut terhadap masalah ini agar terciptanya Medan BERHIAS Bersih, Hijau, Asri dan Sehat. Metodologi Penulisan Metodologi penulisan ini dengan cara mencari literature tentang sampah anorganik dan menanya proses pembuatan Bunga dan guci dari sampah anorganik. Kemudian metodologi penulisan ini juga dengan cara pengumpulan data terlebih dahulu diberbagai tempat yang memiliki jumlah sampah plastik yang banyak yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan bunga dan guci sebagai hiasan meja. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2014 sampai tanggal 26 Oktober 2014. Pengumpulan data dengan mengobservasi melakukan pengamatan terlebih dahulu di beberapa tempat seperti ke pajak-pajak, dan daerah yang banyak tertimbun sampah yang ditemui dan mengambil dokumentasi beberapa tempat. Setelah melakukan observasi dan pengumpulan data kemudian melakukan analisis data yang diperoleh dan memberikan solusi dalam penanggulangan sampah dan membuat proses pemanfaatan sampah anorganik dan membuat kesimpulan . BAB II. PEMBAHASAN Sampah Anorganik Sampah Anorganik yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, 116 5 maupun karton. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 100 hingga 500 tahun agar dapat terdegradasi dengan sempurna I Made Arcana,2009. Sampah ini sangat sering kita jumpai diberbagai tempat,sifatnya susah terurai oleh mikroorganisme sehingga butuh yang lama untuk terurai. Melihat kondisi ini maka akan menimbulkan dampak yang buruk bagi kita jika tidak adanya penangglangan untuk masalah sampah ini. Dari data yang diperoleh table juga menunjukkan bahawa populasi sampah meningkat tiap tahunnya sehingga diperlukan lah strategi atau cara untuk menanggulangi sampah ini agar bisa berkurang. Secara umum cara untuk mengatasi masalah anorganik dapat dilakukan cara-cara berikut ini yaitu a. Reduce pengurangan penggunaan Mengurangi penggunaan dapat dilakukan dengan cara hidup sederhana dengan memperhatikan hal-hal berikut yaitu menetukan prioritas sebelum membeli barang, membeli produk yang tahan lama dan menurangi atau menghindari barang yang tidak bisa didaur ulang oleh alam. b. Reuse Menggunakan Ulang Banyak sekali sampah yang telah digunakan dapat digunakan ulang seperti kalau kita membeli botol minum, kita dapat menggunakannya lagi dengan mengisi ulang botol minum itu lagi. Dengan begini maka akan mengurangi sampah. c. Recycle Daur ulang Cara ini merupakan salah satu strategi pengolahan sampah yang snagat efektif yang terdiri dari pemilihan, pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian, dan pembuatan produk. Selain mengutungkan secara ekonomis juga menguntungkan secara ekologi. Dalam karya ilmiah ini, penanggulangan masalah sampah dilakukan dengan cara Daur ulang Recycle dengan memanfaatkan sampah plastik dan sampah kertas yang dibuat menjadi bunga dan guci sebagai hiasan meja. Karakteristik sampah dalam pembuatan Bunga dan Guci Sampah anorganik yang dapat dijadikan bunga seperti sampah plastik yang sering kita gunakan selama ini sedangkan untuk pembuatan guci sampah yang diperlukan adalah sampah kertas seperti kotak rokok, kotak obat nyamuk, atau kotak yang tidak tebal. Hal ini bertujuan agar guci mudah dibentuk dengan ketebalan kotak yang tipis. Proses pembuatan Bunga dan Guci Sebelum membuat bunga dan guci terlebih dahulu dipersiapkan alat dan bahan yang digunakan seperti pisau untuk memotong plastik secara horizontal, gunting untuk memotong 117 sampah kertas, mancis, kawat untuk tangkai bunga, tali plastik untuk pengikat bunga, lilin, sampah plastik sebagai bahan pembuatan bunga, dan sampah kertas sebagai bahan pembuatan guci. Proses Pembuatan Bunga 1. Terlebih dahulu dilakukan pemilihan sampah plastik kemudian mengumpulkannya agar bunga terlihat cantik usahakan sampah plastiknya berbagai warna biar banyak variasi 2. Setelah dikumpulkan maka bersihkan terlebih dahulu sampah plastik itu lalu dikeringkan. 3. Plastik yang sudah dikeringkan tadi dipotong dengan ukuran lebar 10cm- 20 cm dengan panjang sesuai dengan ukuran plastik. 4. Kemudian plastik yang sudah dipotong tadi dilipat menjadi 2 bagian kemudian ujungnya bagian atas dibuat seperti bulatan – bulatan kecil pada pinggirnya. 5. Kemudian plastik itu digulung secara horizontal dan dengan perlahan-lahan sehingga terdapat pola bunga/membentuk bunga. 6. Bagian bawah dari bunga yang sudah terbentuk diikat dengan tali plastik dan tangkai bunga dibentuk dari sampah plastik itu sendiri. 118 7. Setelah itu dilakukan lagi pada pembuatan bunga berikutnya dnegan warna plastik yang lainnya. 8. Setelah banyak yang sudah dibuat maka masukklah kedalam proses penggabungan bunga tersebut dan dalam penggabungan ini diperlukan kawat sebagai batang utama dari bunga tersebut. Proses Pembuatan Guci 1. Hal yang dilakukan pada tahap pertama adalah pemilihan kotak dengan ketentuan yang ada. 2. Kemudian dilakukan pengumpulan kotak tersebut. 3. Kotak yang sudah terkumpul dipotong-potong denan8 ukuran yang sama yaitu ukuran panjang x lebar 10cm x 5 cm 4. Kotak yang sudah dipotong dilipat dengan membentuk 2 segitiga jika dilihat dari depan dan 1 segitiga jika dilihat dari belakang yang sama ukurannya. 5. Bagian bawah kertas yang tersisa dari pembuatan segitiga itu dari kotak itu dilipat kebelakang bagian depan kita 2 segitiga yang sama ukurannya tadi dan bagian sampingnya diratakan lagi dengan melipat bagian yang tersisa . 6. Maka akan didapati segitiga sama kaki dari proses yang dilakukan sebelumnya, kemudian segitiga itu dilipat lagi sampai menjadi 2 bagian yang akan membentuk segitiga siku-siku bagian depan kita 2 segitiga yang ukurannya sama. 7. Semua kotak tadi dibuat seperti itu kemudia dilakukan tahap selanjutnya yaitu menyatukan kotak-kotak tersebut dengan memasukkan bentuk segitiga siku-siku itu kedalan bagian lubang dari segitiga 8. Membentuk pola alas dari guci dengan menyatukan kotak yang berbentuk segitiga tadi dan menyusunnya secara terus menerus ke atas sampai terbentuk lah sebuah guci. 9. Variasikan warna kotak agar didapat guci yang cantik dengan warna yang menarik. Manfaat dari Pembuatan Bunga dan Guci 1. Dengan adanya kegiatan pemanfaatan sampah anorganik ini dapat mengurangi sampah yang ada dikota Medan sehingga terciptalah Medan Berhias seperti tema dalam karya tulis ini. 2. Dari segi ekonomi, dengan adanya peembuatan bunga dan guci ini dapat menambah diakses pada tanggal 19 Oktober 2014 Efendi,F,dkk. 2010. Jurnal Pemanfaatan Sampah Plastik penghasilan warga kota Medan dengan menjual produk yang dihasilkan dari pemanfaatan ini. BAB III. PENUTUP Dari uraian diatas maka dapat 9 disimpulkan bahwa sampah anorganik juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan rumah seperti bunga dan guci. Dengan adanya pemanfaatan ini dapat mengurangi populasi sampah yang ada dikota Medan sehingga tercipta lah Medan Berhias seperti tema yang ditetapkan oleh panitia LKTI. Karakteristik sampah yang dapat dijadikan sebagai bahan dalam pembuatan bunga dan guci adalah sampah plastik dan sampah kertas. Dalam hal ini harus terlebih dahulu memilih sampah plastik dan sampah kertas kemudian mengumpulkannya setelah itu diproses untuk membuat bunga dan guci maka akan menghasilkan suatu produk yang dapat dijual yang dapat menambah penghasilan untuk warga kota Medan. Pembuatan bunga dan guci ini dapat bermanfaat dalam segi ekonomi mau pun dalam segi ekologi. DAFTAR PUSTAKA Alamanda. 2009. Dampak Plastik Terhadap Lingkungan. dan Limbah Marmer Sebagai Bahan Baku Ornamen Bangunan Untuk Solusi Penanganan Pencemaran Lingkungan. Malang FT UNS, didowload pada tanggal 23 Oktober 2014 Kompoisi Sampah Atau Limbah. han limbah plastik dengan metode daur ulang recycle diakses pada tanggal 12 Oktober 2014 Nugroho, A,dkk. 2006. Jurnal Studi Pustaka Pemanfaatan Proses Biokonversi Sampah Organik Sebagai Alternatif Memperoleh Biogas. Surabaya FMIPA UNS Pemko Medan. 2013. Kajian Model Pengelolaan Sampah dan SDM Kebersihan di KotaMedan. inymcpuk/gam ba r/file/kajian%20Pengo lahan %20s diakses pada tanggal 27 Oktober 2014 Ulang. ki/daurulang, diakses pada tanggal 23 Oktober
contoh karya tulis ilmiah tentang sampah – Membahas tentang persoalan sampah seperti tidak ada habisnya setiap saat. Kurangnya pengetahuan tentang sampah membuat masyarakat tidak memperhatikan cara penanganan sampah yang benar. Dengan contoh karya tulis ilmiah tentang sampah kemungkinan akan membantu mengedukasi masyarakat dalam penanganan sampah. ContentsPentingnya Edukasi Pengelolaan SampahJenis-jenis Karya Tulis IlmiahArtikel ilmiahMakalahPaperKertas kerja atau work paperSkripsiTesisDisertasi Pentingnya Edukasi Pengelolaan Sampah Pengelolaan sampah meliputi kegiatan untuk mengumpulkan, mengangkut, memproses, mendaur ulang atau membuang material sampah. Pada dasarnya pengelolaan sampah bertujuan untuk mengurangi dampak terhadap kesehatan, lingkungan, dan keindahan lingkungan. Bisa melibatkan zat cair, padat maupun gas. Kurangnya edukasi dan kesadaran masyarakat tentang sampah dan menjaga lingkungan akan memiliki dampak pada kehidupan. Edukasi tentang sampah bisa berupa memahami jenis-jenisnya, pengelolaan sampah, hingga sebab dan akibat penumpukan sampah. Ada tiga tahapan dalam pengelolaan sampah. Pertama, memisahkan sampah organik mudah terurai dan sampah anorganik tidak mudah terurai. Kedua, kumpulkan sampah berbahaya seperti bekas elektronik kepada pusat daur ulang. Ketiga, kurangi penggunaan plastik dan barang sekali pakai lainnya. Edukasi tentang pengelolaan bisa berupa contoh karya tulis ilmiah tentang sampah yang berisi cara efektif. Sekarang juga banyak pihak yang melakukan kampanye untuk lebih mencintai lingkungan melalui berbagai media sosial. Akan sangat penting untuk memberikan edukasi pengelolaan sampah bagi individu terutama bagi rumah tangga. Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah Contoh karya tulis ilmiah tentang sampah yang dapat mengedukasi tentang penanganan sampah dapat berupa beberapa karya ilmiah berikut ini. Artikel ilmiah Merupakan karya tulis ilmiah yang berisi tentang gagasan penulis dengan menyertakan ilmu atau teori pendukung. Penulisan harus berupa fakta dan data yang sebenarnya. Makalah Merupakan karya tulis ilmiah yang pembuatannya memerlukan studi lapangan sehingga menghasilkan karya ilmiah yang objektif dan empiris. Makalah berisi tentang pendapat logis dari penulis tentang permasalahan yang berkembang di masyarakat. Paper Paper merupakan karya tulis ilmiah yang memiliki fokus pembahasan sempit dan sederhana. Isinya berupa fakta dan data namun tidak harus ada bab dan sub bab. Biasanya merupakan salah satu tugas untuk mahasiswa dalam perkuliahan. Kertas kerja atau work paper Kertas kerja atau work paper merupakan jenis contoh karya tulis ilmiah selanjutnya. Karya tulis ilmiah ini memiliki kemiripan dengan makalah. Tetapi kertas kerja memiliki pemaparan dan analisis yang lebih mendalam. Skripsi Merupakan karya tulis ilmiah dengan ruang lingkup cenderung kecil dengan pembahasan yang tajam dan mendalam. Skripsi merupakan kewajiban bagi mahasiswa strata satu untuk mendapatkan gelarnya. Penulis akan memberikan opini sesuai dengan hasil penelitian. Tesis Merupakan syarat wajib bagi mahasiswa strata dua untuk meraih gelar. Tesis merupakan karya tulis ilmiah yang membahas pengetahuan baru secara empiris dan teoritis. Penelitian dalam tesis lebih kompleks daripada skripsi. Disertasi Merupakan karya tulis ilmiah wajib bagi mahasiswa strata tiga untuk meraih gelar Doktor. Berisi tentang penemuan original oleh penulis melalui sebuah penelitian. Demikian contoh karya tulis ilmiah beserta jenis penelitian karya tulis ilmiah semoga bermanfaat. dan sampai jumpa Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah untuk Mengedukasi Pengelolaan Sampah
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dalam memnuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan waktu yang ditentukan Ibu pembimbing. Semoga karya tulis ilmiah yang berjudul “PENCEMARAN LIMBAH” memberikan banyak manfaat kepada para pembaca serta dapat membuka cakrawala berpikir kita akan Penemaran Limbah. Ternate, 5 Juli 2011 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................... DAFTAR ISI................................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. LATAR BELAKANG……………………………………………………………. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………............ TUJUAN…………………………………………………………………............. MANFAAT……………………………………………………………….............. BAB II DASAR TEORI/LANDASAN TEORI…………………………………...... PENCEMARAN LINGKUNGAN………………………………………............. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN…………………………….......... TAKSONOMI TANAMAN PADI…………………………………………......... METODOLOGI PENELITIAN……………………………………………......... ALAT DAN BAHAN………………………………………………………......... SETTING LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN……………………........... HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………...... JUMLAH MALAI……………………………………………………………...... BERAT KERING GABAH……………………………………………………...... BAB III PENUTUP………………………………………………………. KESIMPULAN…………………………………………..…………………...... SARAN…………………………………………………….……………………... DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………... LAMPIRAN................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Di desa Tuban Cokro Tulung Klaten banyak terdapat industri rumah tangga penyaringan sagu. Dari industri ini dihasilkan limbah cair dan padat. Limbah cair langsung dibuang ke sungai dan dapat menimbulkan bau yang tak sedap. Dari sungai air mengalir ke persawahan, demikian juga limbah cair ini masuk ke persawahan. Limbah cair ini merupakan merupakan limbah organic dan banyak mengandung nutrisi bagi tanaman . Dari kondisi ini maka peneliti beranggapan bahwa limbah cair ini dapat digunakan sebagai pupuk cair yang dapat digunkan sebagai pengganti pupuk kimia. Sehingga dapat menghemat pengeluaran untuk biaya pemupukan. Rumusan Masalah Pada penelitian ini masalah dirumuskan sebagai berikut Apa pengaruh limbah cair industri penyaringan sagu terhadap pertumbuhan tanaman padi? Pada limbah cair dengan konsentrasi berapakah pertumbuhan tanaman padi dan hasil panen yang paling bagus? Tujuan Penelitian ini punya tujuan sebagai berikut - Untuk mengetahui pengaruh limbah cair industri penyaringan sagu terhadap pertumbuhan tanaman padi. - Untuk mengetahui konsentrasi limbah cair yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi dan hasil panen yang paling bagus. Manfaat Manfaat penelitian adalah sebagai berikut Bagi siswa siswa mempunyai pengalaman melakukan penelitian, siswa mengetahui pengaruh ,limbah cair penyaringan sagu terhadap pertumbuhan tanaman padi dan konsentrasi berapa limbah berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi yang paling bagus. Bagi masyarakat setelah membaca penelitian ini meayarakat mengetahui bahwa limbah cair penyaringan sagu dapat digunakan sebagai pupuk organic sehingga dapat mengurangi biaya pengeluaran untuk membeli pupuk dan dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan dan hasil panen tanaman padi. BAB II DASAR TEORI/LANDASAN TEORI Pencemaran Lingkungan Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan itu kurang atau tidak dapat berfungsi laagi sesuai dengan kegunaannya. Pencemaran lingkungan mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan , terganggunya kesehatan dan ketenangan hidup mahluk hidup. Pengolahan limbah berdasarkan atas dasar sifatnya, yaitu yang besifat pencegahan preventif dan yang bersifat penanggulangan kuratif. Salah satu usaha menangani limbah adalah memanfaatkan limbah pada irigasi pertanian, karena limbah organic mengandung unsur-unsur hara/nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan merupakan peristiwa kompleks yang melibatkan proses perubahan bentuk morfogenesis dan biokimia dalam tubuh. Proses pertumbuhan suatu tanaman diawali dari sebuah sel tunggal zigot yang mengalami pembelahan mitosis berulang-ulang menjadi embrio multiseluler dalam biji. Proses ini dilanjutkan oleh perkecambahan. Dari ciri ini , pertumbuhan dapat diartikan suatu peningkatan ukuran yang sifatnya tidak dapat balik irreversible, serta dihasilkan dari pembelahan sel dan pembesaran sel. Parameter /ukuran yang biasa digunakan pada proses pertumbuhan ialah volume, masa, panjang, lebar atau tinggi tanaman. Tumbuhan bertambah tinggi dan besar karena kegiatan titik tumbuh rimer yang terletak pada ujung batang dan ujung akar yang menyebabkan bertambah tingginya tanaman dan kegiatan titik tumbuh sekunder cambium yang menyebabkan tumbuhan bertambah besar. Pertumbuhan pada tanaman di mulai dengan pembelahan sel, pemanjangan dan defernsiasi yang terjadi pada daerah titik tumbuh. Ujung akar dan ujung batang tumbuhan merupakan daerah titik tumbuh primer, sedangkan cambium merupakan titik tumbuh sekunder. Kecepatan bertambah panjang ujung batang dan ujung akar tumbuhan di tiap-tiap bagian tidak sama. Hal itu disebabkan pada daerah titik tumbuh yang terdiri atas tiga daerah pertumbuhan dan perkembangan, yaitu daerah pembelahan, terletak paling ujung daerah pemanjangan, terletak di bawah daerah pembleahan daerah deferensiasi ,daerah yang sel-selnya mengalami spesifikasi dan terletakpaling belakang pada daerah titik tumbuh. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu, makanan nutrisi, gen, lingkungan dan zat tumbuh hormone. Tumbuhan yang diberi pupuk/nutrisi tumbuh lebih baik dan lebih cepat jika dibandingkan dengan tumbuhan yang tidak diberi pupuk. Factor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan adalah suhu, cahaya atau sinar dan air atau kelembaban. Taksonomi Tanama Padi Kingdom Plantae Divisi Spermatophyta Sub divisi Angiospermae Class Monocotiledonae Ordo Poales Familia Poaceae Genus Oryza Species Oryza sativa, L Metodologi Penelitian Metode Penelitian Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Limbah diambil dari lingkungan/industri penyaringan sagu dan diujicobakan pada tanaman padi. Sebagai varibel control adalah tanaman padi yang disiram dengan air. Variable bebasnya meliputi limbah cair penyaringan sagu, konsentrasi, dan tanaman padi. Sedangkan variable terikatnya adalah pertumbuhan tanaman padi. Penelitian ini menggunakan lima kali ulangan. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan meliputi plastik polibag, cetok, gelas ukur, gayung, ember, jerigen, air, limbah cair penyaringan sagu, tanah, benih padi. CARA KERJA Disiapkan plastik polibag dan diberi kode control tanaman disiram air sebanyak 5 buah = 20 % limbah sebanyak 5 buah = 40 % limbah sebanyak 5 buah = 60 % limbah sebanyak 5 buah = 80% limbah sebanyak 5 buah Cara membuat larutan limbah dengan konsentrasi Plastik polibag diisi tanah , kemudian ditaburi padi yang sudah direndam satu malam sebanyak 6 benih padi. Setiap hari tanaman padi disiram air limbah dengan beberapa konsentrasi yang sudah disiapkan. Diamati dan dihitung jumlah tunas/anakan tanaman padi tiap minggu Setelah panen ditimbang berat kering padi. 20 % = diambil 20 ml limbah dilarutkan dalam 80 ml air, atau jika dalam 1 liter = 20 ml limbah x 10 =200 ml limbah dan 80 ml air X 10 = 800 ml air. Jadi 20 % = 20ml limbah + 80 ml air atau 200 ml limbah + 800 ml air. 40 % = 40 ml limbah yang sudah diaduk + 60 ml air atau 400 ml limbah + 600 ml air. 60 % = 60 ml limbah yang sudah diaduk + 40 ml air atau 600 ml limbah + 400 ml air. 80 % = 80 ml limbah yang sudah diaduk + 20 ml air atau 800 ml limbah + 200 ml air. Setting Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di rumah/di laboratorium . Limbah cair penyaringan sagu diambil dari desa Tuban Cokro Tulung Klaten. Penelitian ini dilakukan mulai dari menanam benih padi hingga penen. Untuk menyelesaikannya membutuhkan waktu selama 4 bulan. Hasil dan Pembahasan Penelitian ini dil;akukan dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana limbah cair penyaringan sagu dimanfaatkan untuk pertanian. Dalam hal ini limbah cair penyaringan sagu dimanfaatkan sebagai nutrisi/pupuk bagi tanaman untuk memeacu pertumbuhan yang nantinya menigkatkan produksi budidaya. Pertumbuhan berarti pertambahan ukuran yang bersifat tak dapat balik irreversible, yang meliputi volume, bobot, jumlah protoplasma sel dan tingkat kerumitan. Dari definisi ini pertambahan ukuran terhadap pengukuran peertumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah anakan, jumlah malai dan berat kering gabah yang dipanen. Jumlah Malai Jumlah malai tanaman padi yang diperlakui dengan berbagai konsentrasi limbah cair penyaringan sagu merupakan kurva bentuk lonceng. Yaitu mempunyai hasil maksimum pada konsentrasi tertentu. Pada konsentrasi 40 – 60 % mencapai jumlah malai yang maksimum sebanyak 2,7 malai. Pada konsentrasi yang lebih tinggi jumlah malai menurun. Berat Kering Gabah Berat kering gabah yang diperlakui dengan berbagai konsentrasi limbah cair penyaringan sagu merupakan kurva bentuk lonceng. Yaitu mempunyai hasil maksimum pada konsentrasi tertentu. Pada konsentrasi 30 – 50 % mencapai berat kering gabah yang maksimum sebesar gram. Pada konsentrasi yang lebih tinggi berat kering gabah menurun. BAB III PENUTUP Kesimpulan Dari data yang diperoleh selama penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut Limbah cair penyaringan sagu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk yang dapat menyuburkan/meningkatkan pertumbuhan tanaman padi Untuk mendapatkan hasil pertumbuhan yang optimum, digunakan konsentrasi limbah antara 40 % sampai dengan 60 %. Saran Limbah cair penyaringan sagu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair organic tidak hanya dengan system penggenangan seperti padi sawah, tetapi dengan system penyiraman biasa. Bagi warga desa Daleman , Tulung perlu adanya pengelolaan limbah cair penyaringan sagu yang lebih terkoordinir agar dapat memanfaatkan dari limbah cair tersebut. Dan juga bisa dijual menjasi pupuk cair sehingga dapat menambah penghasilan keluarga. DAFTAR PUSTAKA Lakitan, B., 1993, Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 63-71. Loveless, 1991, Prinsip-prinaip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik, buku 1, Penerjemah Kuswoto Karta Winata dkk, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Mahida 1984, Pencemaran Air Dan Pemanfaatan Limbah Industri, Rajawali, Jakarta, hal. 87-98. Neis, Uwe., 1993, Memanfaatkan Air Limbah, Penerjemah Lily Suherli, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Steenis Van., 1975, Flora Untuk Sekolah-sekolah Di Indonesia, Penerjemah M. suryowinoto, Adisewojo, Wibisono, M. Partodidjojo, Pradnya Paramita, Jakarta.
KARYA ILMIAH USAHA DAUR ULANG SAMPAH Disusun oleh Nama Rima Puspitasari NIM Kelas 11-S1TI-12 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK Berbagai aktivitas manusia yang memanfaatkan sumber daya alam mempunyai konsekuensi berupa sampah. Jumlah sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat bergantung dari jenis barang yang kita konsumsi. Selain mencemari lingkungan, banyaknya limbah di permukaan bumi juga menimbulkan bau busuk dan pemandangan yang tidak sedap. Oleh karena itu, usaha pengelolaan limbah patut dilakukan. Sampah dapat dibedakan jadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari makhluk hidup seperti daun-daunan dan sampah dapur. Sampah organik dapat diuraikan secara alami. Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak dapat diuraikan secara alami, seperti plastik, logam, dan kaca. Teknologi yang dapat digunakan dalam memanfaatkan limbah adalah teknologi biogas. Biogas adalah gas yang mudah terbakar yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri dalam kondisi tanpa udara bakteri anaerob. Biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada zaman sekarang ini,kebanyakan masyarakat di Indonesia sering membeli barang dengan menggunakan metode sekali buang. Misalnya,masyarakat yang membeli makanan yang berbungkus, bungkusnya di buang begitu saja. Bagi orang orang yang tidak berpikir betapa pentingnya barang bekas tersebut,mereka hanya membuangnya begitu saja tanpa memperhatikan dampak dan keuntungan dari bahan tersebut. Di era globalisasi ini juga,seperri yang kita ketauhi bahwa peristiwa global warming sedang dialami oleh seluruh Negara di dunia,termasuk di Indonesia .Faktor yang menyebabkan global warming,diantaranya yaitu pembakaran plastik yang menghasilkan karbon dioksida yang dapat pula merusak lapisan ozon bumi. Salah satu siasat untuk memperkecil dampak global warming yaitu memilah milah sampah serta memisahkan sampah yang bisa di manfaatkan dan sampah yang tidak bisa di manfaatkan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas,muncul permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimana cara mendaur ulang barang bekas ? 2. Apa keuntungan dari mendaur ulang barang bekas ? 3. Bagaimna cara mengolah barang tersebut menjadi satu usaha yang unik? C. Tujuan Sesuai dengan permasalahan diatas,tujuan yang dapat kita capai dalam penelitian ini adalah 1. Mengetahui cara mendaur ulang barang bekas 2. Mengetahui manfaat dari mendaur ulang barang bekas D. Manfaat Penilitian 1. Bagi para ibu rumah tangga,pendaur ulangan barang bekas ini sangat berguna,yaitu supaya tidak menumpuk barang bekas yang tidak bermanfaat. 2. Bagi para pengrajin,pendaur ulangan ini bisa di manfaatkan sebagai peluang usaha. 3. Bagi lingkungan,pendaur ulangan ini bisa mengurangi penumpukkan sampah di TPS yang bisa mengurangi dampak global warming. 4. Bagi peneliti,penelitian ini bisa di jadikan sebagai pelajaran dan bisa di manfaatkan sebaik mungkin. E. Sistematika penulisan Di samping karya ilmiah ini harus bersifat ilmiah, juga harus tersusun secara sistematis. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut Dalam sistematika penulisan karya ilmiah ini diawali dengan isi yang terdiri dari beberapa Bab . BAB II PEMBAHASAN Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini, terutama di kota-kota besar dengan jumlah penduduk yang melebihi batas. Dengan teknologi yang tepat, sampah yang tadinya menjadi masalah sebagai barang buangan, kotor, berbau, menimbulkan penyakit dan mencemari lingkungan dapat menjadi barang yang bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Sampah anorganik bisa membantu mengembangkan industri daur ulang recycling. Kertas bekas akan di daur ulang oleh industri kertas, sampah plastik dan kaca akan di daur ulang menjadi bahan baku industri, sedangkan sampah organik dapat mengembangkan industri pengolah kompos menjadi pupuk organik dan juga dapat diolah menjadi industri energi/industri bahan bangunan. Daur ulang adalah salah satu cara yang digunakan untuk meminimalkan jumlah sampah yang ada untuk meningkatkan nilai ekonomisnya menjadi barang-barang yang berguna. Daur ulang merupakan proses untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi. Salah satu usaha daur ulang adalah daur ulang pada produk berbahan kaca. Banyak cara yang digunakan oleh para pengrajin untuk menyulap sampah kaca menjadi bisnis daur ulang dengan cara memanfaatkan kaca-kaca bekas sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan. Salah satunya adalah benda seni berupa kerajinan gelas dari bahan pecahan kaca. Selain terkesan mewah, bentuknya yang unik akan menarik para konsumen. Ini bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menggiurkan dengan kerajinan berbahan baku pecahan kaca. Bahan yang dibutuhkan adalah pecahan kaca atau pecahan botol bekas, toples bekas dan apa saja yang berbahan kaca. Bahan baku tersebut dibersihkan dari bahan kontaminan, dicuci hingga bersih dan dilebur dalam tungku pemanas bersuhu derajat Celcius selama 24 jam. Setelah benar-benar meleleh, selanjutnya kaca itu dibentuk sesuai dengan keinginan. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang. Proses lainnya yang juga bisa dilakukan adalah bahan kaca yang sudah didapat dilakukan pemotongan dan dimodifikasi sesuai desain yang diinginkan misalnya dalam bentuk mainan maupun kerajinan. Berbagai bentuk dapat di bentuk dari limbah-limbah kaca itu menjadi bentuk baru dengan nilai tambah didalamnya. Mulai vas, kap lampu, maupun bentuk baru berupa mainan, antara lain, berbentuk senjata api, kereta api, mobil, helikopter, sepeda motor, andong, becak, dan alat musik drum, gapura, lampu hias dan yang lainnya. Harga yang ditawarkan pun cukup bervariasi yaitu mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 15 juta tergantung ukuran dan tingkat kerumitan proses pembuatan. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan permasalahan dan hasil penelitian di atas,dapat di simpulkan sebagai berikut. 1. Barang bekas seperti kertas,bahan bangunan,elektronik,baterai,logam dan bahan lainnya dapat di daur ulang. 2. Barang bekas yang sudah di daur ulang ternyata banyak manfaatnya,seperti mengurangi dampak dari global warming,menjadi peluang usaha,melatih kekreatifitasan seseorang 3. Barang Bekas dapat di daur ulang dan dapat di buat usaha yang menjajikan. B. Saran Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. para ibu rumah tangga dapat memanfaatkan penelitian ini untuk mengolah barang bekas yang berserakan di sekitar rumah. 2. para pengrajin,penelitian ini dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang dapat menghasilkan uang. 3. Peneliti dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai kajian awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan lebih baik. DAFTAR PUSTAKA
BAB 1PENDAHULUANA. Latar BelakangCovid – 19 adalah virus yang sangat berbahaya bagi manusia dikarenakanakibatnya yang mematikan dengan penyebaran yang sangat cepat melalui media yangmudah seperti air liur yang menyebabkan setiap masyarakat Indonesia diwajibkanmenggunakan masker saat berpergian atau keluar dari rumah unutk menghindaripenularan secara pun terbiasa untuk menggunakan masker dalam kehidupan kita sehari – itu banyak bermuculan jenis baru dari masker yang dinilai dari keamannya .Salah satu yang memiliki keamanan tinggi adalah masker sekali pakai dimana sangatefektif bagi kita sadari,masker yang kita gunakan untuk melindungi diri ternyata jugamemiliki efek buruk terutama terhadap lingkungan sekitar. Limbah masker sekalipakai melonjak dan membuat lingkungan terdampak sehingga banyak kerusakan yangterjadi. Bagaimana Gerakan kita untuk mengurangi limbah ini dan lingkungan bisaterselamatkan?B. Rumusan Masalah1. Apa penyebab banyaknya limbah masker sekali pakai?2. Apa dampak limbah masker sekali pakai terhadap lingkungan?3. Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi limbah masker sekali pakai?Want to read all 5 pages?Previewing 3 of 5 pagesUpload your study docs or become a member.
karya tulis ilmiah tentang limbah